LONCENG RAKYAT – Komisi Pemilihan umum (KPU) Kabupaten Pandeglang mengajak mahasiswa untuk memberikan hak suara pada pemilu mendatang lewat nonton bareng film ‘kejarlah janji’ di Kampus Unma Banten, Sabtu (28/10/2023).
Salah satu film yang disutradari oleh Garin Nugroho dan dibintangi oleh Ibnu Jamil, Cut Mini, Shenina Cinnamon ini, berkisah tentang kontestasi Pilkades dan keluarga dari ibu pertiwi (Cut Mini) yang membesarkan ketiga anaknya seorang diri.
Film ini dikemas dalam komedi yang menggelak tawa, sekaligus satir yang menyentil. Serupa kritik bagi para politikus yang tengah berkontestasi di panggung politik.
BACA JUGA: Rangkaian HUT Provinsi Banten di KP3B Dimeriahkan Gerakan Pangan Murah
Salah seorang Anggota KPU Pandeglang, Falahudin mengatakan, pihaknya memperingati hari sumpah pemuda lewat nonton bareng bersama mahasiswa, hal itu dilakukan sesuai dengan surat pemberitahuan dari KPU RI.
“Berdasarkan surat pemberitahuan KPU RI No 1015 tentang kegiatan KPU Goes To Campus berkaitan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 2023, maka KPU Pandeglang menggelar kegiatan Nonton Bareng (Nobar) Film ‘Kejarlah Janji’ yang berlokasi di Kampus UNMA Banten,” katanya kepada Lonceng Rakyat.
Falah mengatakan, ada beberapa tujuan dari kegiatan tersebut, salahsatunya untuk meningkatkan partisipasi pemilih dari kalangan pemilih pemula dan generasi Z.
BACA JUGA: Kinerja KPK RI disoroti Badko HMI Jabodetabeka Banten
“Tujuan dari kegiatan tersebut diantaranya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pemilu, sebagai sarana integrasi bangsa, dan mengajak generasi milenial dan pemilih pemula gen z, untuk menggunakan hak pilihnya dengan bijak pada tanggal 14 Februari 2024 mendatang,” kata Falah.
Menurutnya, dengan adanya nonton bareng tersebut tidak hanya sekedar menyaksikan film semata, namun juga sebagai ajang memaknai pemilu.
“Sasaran peserta kegiatan nobar ini adalah pemilih pemula dan pemilih muda, yakni lebih kurang 100 mahasiswa di kampus Unma Banten serta perwakilan dari BEM se-pandeglang. harapan kami setelah menonton film ini masyarakat dapat memaknai pemilu sebagai peristiwa kebudayaan, bukan sekedar kontestasi kekuasaan,” ujarnya. LR-02***
